Sihir bukanlah hal baru dalam kehidupan manusia. Dalam Islam, sihir telah disebutkan sejak zaman Nabi terdahulu dan menjadi salah satu bentuk ujian besar yang mengganggu aqidah, kesehatan, serta kehidupan sosial umat manusia.
Artikel ini akan membahas sejarah sihir menurut Islam, dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, serta bagaimana umat Islam seharusnya menyikapinya.
Apa Itu Sihir dalam Islam?
Sihir dalam bahasa Arab disebut "as-sihr" yang secara harfiah berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus. Secara istilah, sihir adalah praktik ghaib yang melibatkan kekuatan setan atau jin untuk memengaruhi seseorang secara fisik atau mental, dengan cara yang bertentangan dengan syariat.
Sejarah dan Asal-Usul Sihir dalam Islam
1. Zaman Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam
Sihir pertama kali dikenal luas pada masa Nabi Sulaiman. Namun, beliau tidak menggunakan sihir, justru membasmi praktik sihir dan mengajarkan tauhid.
Dalil Al-Qur’an:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman tidak kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia..."
(QS. Al-Baqarah: 102)
Ayat ini menjelaskan bahwa tuduhan terhadap Nabi Sulaiman menggunakan sihir adalah fitnah, dan sebenarnya para setanlah yang mengajarkan sihir kepada manusia.
2. Dua Malaikat di Babil (Harut dan Marut)
Masih dalam ayat yang sama (Al-Baqarah: 102), Allah menceritakan kisah dua malaikat Harut dan Marut yang menjadi ujian bagi manusia. Keduanya mengajarkan sihir dengan peringatan keras bahwa sihir adalah bentuk kekafiran.
"...dan mereka (manusia) diajari oleh dua malaikat di Babil, yaitu Harut dan Marut. Dan keduanya tidak mengajarkan kepada seseorang pun sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya kami hanyalah ujian, maka janganlah kamu kafir.'"
3. Sihir di Masa Nabi Musa ‘Alaihissalam
Sihir juga populer pada zaman Firaun, di mana para tukang sihir menantang Nabi Musa. Namun akhirnya mereka tunduk setelah melihat mukjizat dari Allah melalui tongkat Nabi Musa.
Dalil Al-Qur’an:
"Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka, dan berkata: 'Dengan kekuatan sihir kami, kami akan menang.' Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tongkat itu menelan apa yang mereka sihirkan."
(QS. Asy-Syu'ara: 44–45)
⚠️ Hukum Sihir dalam Islam
Sihir termasuk dosa besar dan bisa mengantarkan kepada kekufuran. Para ulama sepakat bahwa belajar dan mengamalkan sihir hukumnya haram dan merupakan bentuk perbuatan syirik.
Al-Qur’an:
"...dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak akan mendapat bagian di akhirat."
(QS. Al-Baqarah: 102)
Hadis Rasulullah ﷺ:
"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan!" Para sahabat bertanya: “Apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Syirik kepada Allah, sihir..."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap Muslim terhadap Sihir
-
Menjauhkan diri dari segala bentuk sihir dan perdukunan
-
Tidak percaya kepada dukun, peramal, atau praktisi sihir
-
Memperkuat iman dan tauhid kepada Allah
-
Melindungi diri dengan dzikir dan bacaan Al-Qur’an
✅ Penutup: Waspadai Sihir, Teguhkan Tauhid
Sihir memang nyata, namun sebagai Muslim, kita tidak boleh takut berlebihan. Yang paling penting adalah memperkuat hubungan dengan Allah, memperbanyak ibadah, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan. Islam telah memberikan perlindungan sempurna dari bahaya sihir, yaitu dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berpegang teguh pada sunnah Rasulullah ﷺ.
110 kali dilihat
Berikut artikel sepanjang 500 kata untuk merayakan World Quantum Day: World Quantum Day: Menyelami Misteri Dunia Kuantum Setiap tanggal 14 April, komunitas ilmiah dan…